Minyak bumi, inilah yang terlintas di benak kita kalau kita mendengar nama kota Dumai. Dikota ini aku tinggal cukup lama, sekitar satu tahun, ketika jadi perwakilan sebuah perusahaan penerbangan.
Kota ini adalah kota pelabuhan yang sangat penting, karena menjadi pintu masuk barang dan penumpang untuk daerah-daerah di sekitarnya, seperti Sumatra Barat, Duri, bahkan daerah-daerah di perbatasan Riau-Sumatra utara, seperti Bagan Siapi-api. Pelabuhan Dumai adalah pelabuhan alami yang mempunyai kedalaman cukup untuk berlabuhnya kapal-kapal tanker.
Dikota ini terdapat basis pengolahan minyak bumi milik Pertamina, sehingga bila kita berkunjung ke kota ini, kita bisa menemukan kilang-kilang minyak dan tempat penyimpanan atau pengolahan minyak di dekat kota.
Walau menyandang predikat sebagai kota, tapi kalau kita lihat realnya, menurut aku Dumai lebih cocok sebagai kota kabupaten saja, karena melihat pembangunan infrastrukturnya belum begitu bagus. Jalan-jalan kotanya masih kurang mulus, dengan kualitas aspal yang sedang. Pusat pebelanjaan yang terbesar saat ini adalah Ramayana, dan yang sedang dibangun adalah Dumai square yang luas bangunannya lebih besar.
Yang paling membutuhkan perhatian dari Pemko adalah masalah air bersih. Dengan daerah yang berawa-rawa dan banyak air payau, sedikit banyak mempengaruhi kualitas air tanah di Dumai. Kualitas air bersihnya sangat kurang. Hanya dengan didiamkan beberapa jam, bisa terjadi endapan yang menguning. Selama setahun tinggal di Dumai, aku selalu mengkonsumsi air minum kemasan yang diproduksi di luar Dumai.
Selain memiliki pelabuhan laut, Dumai memiliki lapangan terbang yang bernama Pinang Kampai. Lapangan terbang ini adalah punya Pertamina yang kabarnya per 2009 ini telah diambil alih pengelolaannya oleh Pemko Dumai. Pinang Kampai mempunyai panjang landasan sejauh 1,8km dan terletak sekitar 8km dari kota Dumai. Operator penerbangan yang melayani rute Dumai adalah Pelita Air Service yang menggunakan Fokker 28 dan 100 dengan rute Dumai-Halim dan Riau Airlines melayani rute Dumai-Pekanbaru-Jakarta dengan menggunakan Fokker 50 (Dumai-Pekanbaru) dan menggunakan pesawat jet BAE AVRO RJ100 untuk rute lanjutannya.
Di kota ini terdapat satu komplek perumahan yang merupakan tempat tinggal karyawan Pertamina. Kompleks ini sangat lengkap, bahkan juga terdapat lapangan golfnya. Kawasan ini bagaikan kota dalam kota karena mempunyai infrastruktur mandiri seperti pengolahan air dan listrik sendiri. Kualitas airnya juga jauh di atas kualitas air yang dikelola oleh PDAM kota Dumai.
Kota Dumai merupakan salah satu Kota di Provinsi Riau. Secara geografis terletak antara 1o23 -1o24 23 BT dan antara 101o23 37 -101o28 13 LU, berbatasan dengan Selat Rupat disebelah utara, Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis disebelah timur, Kecamatan Mandau dan kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis disebelah selatan, Kecamatan Tanah Putih dan Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir disebelah barat. Luas wilayah Kota Dumai 1.872,38 Km2.Secara administratif, Kota Dumai terbagi menjadi lima Kecamatan dan 32 Kelurahan. Pada tahun 2000 memiliki jumlah penduduk 173.188 jiwa yang terdiri dari 89.953 jiwa pria dan 83.235 jiwa wanita dengan laju pertumbuhan rata-rata sebesar 4,5%.
Untuk kegiatan ekspor, pada tahun 2004 konstribusi nilai ekspor terbesar Kota Dumai datang dari sektor Hasil industri sebesar 1.779.850.600 ribu US$, minyak kelapa sawit 1.509.650.200 ribu US$ dan hasil minyak 211.468.716 ribu US$.Di sektor perkebunan, komoditi unggulan yang dihasilkan daerah ini pada tahun 2006 berupa kelapa sawit (40.645 ton), karet (36.372 ton), kelapa dalam (863 ton). Industri di Kota Dumai ini sebagian besar pasokan bahan bakunya berasal dari hasil perkebunan terutama pengolahan CPO yang berasal dari kelapa sawit dan pertambangan berupa minyak bumi, timah, juga terdapat beberapa industri seperti garmen, tekstil, elektronik, kimia, perakitan mobil dan industri lainnya.
Di sektor pariwisata, Sebagai gerbang utama untuk memasuki Riau Daratan, beberapa turis sudah berulang kali mengunjungi Dumai, terutama yang ingin mengunjungi Malaka. Dumai sangat mudah dicapai karena transportasinya yang lancar. Ada beberapa objek wisata yang menarik dalam perjalanan menuju Dumai, seperti adanya suku terbelakang yang dinamakan suku Sakai, hutan tropis di sepanjang jalan, dan air sungai yang warnanya unik seperti warna teh. Selain itu juga dapat dilihat beratus pipa angguk yang mengangkat minyak dari perut bumi
No comments:
Post a Comment