Mungkin dari para pembaca banyak yang belum ngeh dengan gambar pesawat di samping. Karena kebanyakan pesawat yang beroperasi di Indonesia dan lebih dikenal masyarakat adalah jenis Boeing dan Airbus.
Jenis pesawat tersebut adalah pesawat Fokker 50, buatan pabrikan Fokker Belanda. Pesawat ini mampu membawa 50 orang penumpang dalam setiap penerbangannya. Pengguna terbanyak pesawat jenis ini di Indonesia adalah Riau Airlines, sebuah perusahaan penerbangan yang berbasis di Pekanbaru, Riau.
Gambar di samping adalah deretan pesawat Fokker 50 Riau Airlines yang sedang parkir di apron Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.
Pesawat Riau Airlines jenis Fokker 50 ini digunakan untuk melayani rute-rute yang pendek dan bandara yang tidak memiliki runway yang panjang, antara lain Dumai, Tanjung Pinang, Matak (Kepulauan Anambas), Gunung Sitoli (Nias) dan Dabo Singkep, Kabupaten Lingga. Bahkan, pesawat ini juga digunakan untuk melayani rute internasional Pekanbaru-Malaka (Malaysia) setiap harinya.
Walaupun kecil, bukan berarti kenyamanan penumpangnya tidak diperhatikan. Selain telah menggunakan kursi jenis reclining seat yang berbalut kulit, juga telah di lengkapi dengan pendingin udara alias AC yang sejuk. Tidak seperti pesawat kecil lainnya sejenis Cassa 212 yang kurang nyaman di naiki.
Selain mengoperasikan Fokker 50, Riau Airlines juga mengoperasikan pesawat yang tidak lazim alias jarang digunakan di Indonesia, yaitu BAE AVRO RJ100. Bahkan RAL adalah pengguna pertamanya di Indonesia. Memang, Linus Airways dan Pelita Air juga mengunakan pesawat dari Pabrikan yang sama, yaitu BAE, tapi tipenya lain. Linus menggunakan BAE AVRO 146 sedangkan Pelita menggunakan seri 85.
Pesawat jenis RJ100 ini mempunyai 4 engine tipe jet dan berkapasitas 100 tempat duduk kelas ekonomi dan 6 kelas bisnis, atau kalau dibuat ekonomi semua bisa memuat 112 seat. Pesawat buatan Inggris ini terkenal nyaman sehingga sering digunakan oleh kalangan VVIP seperti presiden atau pejabat negara. Pesawat jenis ini kelebihannya mampu landing di landasan yang relatif pendek, sekitar 1,5 km dan lebih efektif digunakan untuk penerbangan dibawah 2 jam.
nice info, boleh copas ya....
ReplyDeleteijin bos....
lam kenal....=)