Wednesday, June 10, 2009

Dari Atas Lebih Nikmat


Beginilah pinggiran pulau Batam, khas kepulauan banget ya

Inilah sumber air untuk warga kota Batam

daerah delta nih...

Sungai berkelok-kelok, woii indahnya...

Ini adalah jembatan Barelang yang ke dua

Ayo Bersepeda..!!!



Seperti tren mode pakaian, tren bersepeda segera menjamur dan menjadi kegemaran baru masyarakat. Entah sekedar mengikuti tren atau memang kesadaran masyarakat akan hidup yang sehat dan mengurangi polusi yang telah tumbuh, yang pasti jalanan telah ramai dengan kegiatan bersepeda.
Kota Batam juga tak mau ketinggalan dalam tren bersepada ini. Toko-toko sepeda yang sebelumnya hanya dikunjungi untuk membeli sepeda buat anak-anak, kini kembali ramai baik perseorangan atau klub yang membeli sepeda dan aksesorisnya.
Klub-klub sepeda juga bermunculan. Selain Bike to Work Batam, ada juga MTB.Batam, Airport Bicycle Community (ABC) dan banyak lagi klub-klub lainnya. Kegiatan-kegiatan bersepeda terutama di akhir pekan juga lagi marak di Batam. Bukan hadiah yang dikejar, tapi rasa guyub, kebersamaan, semangat dan olahragalah yang menjadi dasar keikutsertaan.
Jalanan kota Batam yang panjang dan naik turun sangat menunjang untuk kegiatan bersepeda. Jalanan yang naik turun akan melatih stamina dan kekuatan otot. Tapi, halangan terbesar dalam kegiatan bersepeda di Batam adalah keadaan lalu lintasnya. Lalu lintas di kota Batam, selain padat juga banyak pengguna kendaraan bermotor yang ngebut. Selain itu kurangnya kesadaran pengguna kendaraan bermotor untuk menghargai pemakai sepeda juga sangat kurang, sehingga membahayakan pengguna sepeda.
Ada beberapa jalur (onroad) yang layak di coba. Yang pertama Nagoya - Nongsa. Jalur ini panjangnya sekitar 15-20km. Dimulai dari pusat kota, menyusuri jalan Rd Patah - Simpang Baloi - Simpang Jam - Simpang Kabi - Simpang Bandara - Batu Besar - Nongsa. Jalur ini mempunyai kualitas jalan raya yang bagus dengan aspal yang mulus. End route-nya bisa memilih satu dari banyak pantai yang ada di Nongsa. Kita bisa menikmati keindahan pantai sembari melepas lelah.
Jalur lain adalah Batam Centre - Muka Kuning - Batu Aji - Simpang Tembesi - Jembatan Barelang. Jalur ini juga seperti jalur pertama, mulus. Tapi adanya jalan tanjakan setelah Muka kuning yaitu mulai daerah rusun Mukakuning sampai daerah Tembesi sekitar 1,5 km. Setelah sampai di Jembatan Barelang kita bisa melihat kemegahan jembatan ikon Batam ini sembari mereguk segarnya air kelapa muda. Jalur lain yang tak kalah menantang adalah jalur Nagoya/Batam Centre - Simpang Jam - Tiban - Simpang Sei Harapan - Sekupang - Tanjung Pinggir. Jalur ini adalah jalur neraka buat pemula karena dipenuhi dengan tanjakan. Tapi semua capek dan lelah akan terbayarkan dengan indahnya panorama yang terbentang sepanjang jalan.
Selain jalur onroad, di Batam juga banyak terdapat arena untuk off road sepeda. Daerah Duri Angkang, sekitar Bandara Hang Nadim dan Nongsa merupakan daerah yang banyak terdapat jalur offroad sepeda. So, mari kita kembali bersepeda.

Thursday, March 26, 2009

Dumai, Kota Minyak








Minyak bumi, inilah yang terlintas di benak kita kalau kita mendengar nama kota Dumai. Dikota ini aku tinggal cukup lama, sekitar satu tahun, ketika jadi perwakilan sebuah perusahaan penerbangan.

Kota ini adalah kota pelabuhan yang sangat penting, karena menjadi pintu masuk barang dan penumpang untuk daerah-daerah di sekitarnya, seperti Sumatra Barat, Duri, bahkan daerah-daerah di perbatasan Riau-Sumatra utara, seperti Bagan Siapi-api. Pelabuhan Dumai adalah pelabuhan alami yang mempunyai kedalaman cukup untuk berlabuhnya kapal-kapal tanker.
Dikota ini terdapat basis pengolahan minyak bumi milik Pertamina, sehingga bila kita berkunjung ke kota ini, kita bisa menemukan kilang-kilang minyak dan tempat penyimpanan atau pengolahan minyak di dekat kota.

Walau menyandang predikat sebagai kota, tapi kalau kita lihat realnya, menurut aku Dumai lebih cocok sebagai kota kabupaten saja, karena melihat pembangunan infrastrukturnya belum begitu bagus. Jalan-jalan kotanya masih kurang mulus, dengan kualitas aspal yang sedang. Pusat pebelanjaan yang terbesar saat ini adalah Ramayana, dan yang sedang dibangun adalah Dumai square yang luas bangunannya lebih besar.

Yang paling membutuhkan perhatian dari Pemko adalah masalah air bersih. Dengan daerah yang berawa-rawa dan banyak air payau, sedikit banyak mempengaruhi kualitas air tanah di Dumai. Kualitas air bersihnya sangat kurang. Hanya dengan didiamkan beberapa jam, bisa terjadi endapan yang menguning. Selama setahun tinggal di Dumai, aku selalu mengkonsumsi air minum kemasan yang diproduksi di luar Dumai.



Selain memiliki pelabuhan laut, Dumai memiliki lapangan terbang yang bernama Pinang Kampai. Lapangan terbang ini adalah punya Pertamina yang kabarnya per 2009 ini telah diambil alih pengelolaannya oleh Pemko Dumai. Pinang Kampai mempunyai panjang landasan sejauh 1,8km dan terletak sekitar 8km dari kota Dumai. Operator penerbangan yang melayani rute Dumai adalah Pelita Air Service yang menggunakan Fokker 28 dan 100 dengan rute Dumai-Halim dan Riau Airlines melayani rute Dumai-Pekanbaru-Jakarta dengan menggunakan Fokker 50 (Dumai-Pekanbaru) dan menggunakan pesawat jet BAE AVRO RJ100 untuk rute lanjutannya.

Di kota ini terdapat satu komplek perumahan yang merupakan tempat tinggal karyawan Pertamina. Kompleks ini sangat lengkap, bahkan juga terdapat lapangan golfnya. Kawasan ini bagaikan kota dalam kota karena mempunyai infrastruktur mandiri seperti pengolahan air dan listrik sendiri. Kualitas airnya juga jauh di atas kualitas air yang dikelola oleh PDAM kota Dumai.

Kota Dumai merupakan salah satu Kota di Provinsi Riau. Secara geografis terletak antara 1o23 -1o24 23 BT dan antara 101o23 37 -101o28 13 LU, berbatasan dengan Selat Rupat disebelah utara, Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis disebelah timur, Kecamatan Mandau dan kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis disebelah selatan, Kecamatan Tanah Putih dan Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir disebelah barat. Luas wilayah Kota Dumai 1.872,38 Km2.Secara administratif, Kota Dumai terbagi menjadi lima Kecamatan dan 32 Kelurahan. Pada tahun 2000 memiliki jumlah penduduk 173.188 jiwa yang terdiri dari 89.953 jiwa pria dan 83.235 jiwa wanita dengan laju pertumbuhan rata-rata sebesar 4,5%.

Untuk kegiatan ekspor, pada tahun 2004 konstribusi nilai ekspor terbesar Kota Dumai datang dari sektor Hasil industri sebesar 1.779.850.600 ribu US$, minyak kelapa sawit 1.509.650.200 ribu US$ dan hasil minyak 211.468.716 ribu US$.Di sektor perkebunan, komoditi unggulan yang dihasilkan daerah ini pada tahun 2006 berupa kelapa sawit (40.645 ton), karet (36.372 ton), kelapa dalam (863 ton). Industri di Kota Dumai ini sebagian besar pasokan bahan bakunya berasal dari hasil perkebunan terutama pengolahan CPO yang berasal dari kelapa sawit dan pertambangan berupa minyak bumi, timah, juga terdapat beberapa industri seperti garmen, tekstil, elektronik, kimia, perakitan mobil dan industri lainnya.

Di sektor pariwisata, Sebagai gerbang utama untuk memasuki Riau Daratan, beberapa turis sudah berulang kali mengunjungi Dumai, terutama yang ingin mengunjungi Malaka. Dumai sangat mudah dicapai karena transportasinya yang lancar. Ada beberapa objek wisata yang menarik dalam perjalanan menuju Dumai, seperti adanya suku terbelakang yang dinamakan suku Sakai, hutan tropis di sepanjang jalan, dan air sungai yang warnanya unik seperti warna teh. Selain itu juga dapat dilihat beratus pipa angguk yang mengangkat minyak dari perut bumi


Tanjung Balai Karimun, Tempat Kerja Pertamaku

Tanjung Balai Karimun, atau bisa disebut dengan singkatan TBK terletak di tengah Selat Malaka, yang merupakan lintasan atau jalur kapal paling ramai di dunia. Ini adalah kabupaten baru yang menginduk pada provinsi Kepulauan Riau. Ini adalah kota tempat aku pertama kali bekerja sebagai karyawan sebuah perusahaan seluler.

Di TBK terdapat bermacam etnis. Selain Melayu, yang cukup menyolok adalah etnis Jawa dan Cina. Orang Jawa yang berdia di pulau ini kebanyakan berasal dari daerah Pacitan, Jawa Timur. Saking banyaknya, sampai membentuk kampung-kampung tersendiri. Yang paling terkenal adalah daerah Sidorejo.





TBK terletak di sebelah barat pulau Batam dan berjarak sekitar 1,5 jam perjalanan dari Pelabuhan Sekupang, Batam. Bila Anda dari Jakarta, dari bandara Hang Nadim, Anda bisa naik Taksi ke pelabuhan Sekupang dan tinggal membeli tiket di Counter yang banyak terdapat dipintu masuk pelabuhan. Cukup banyak operator ferry ke TBK, antara lain Miko Natalia, Dumai Express dan Batam Jet.


TBK mempunyai tipikal kota yang berada di pulau, yaitu kawasan huniannya lebih banyak di tepi laut, sehingga perekonomiannya juga terkonsentrasi di tepi laut dengan Balai sebagai ibukotanya. Untuk kedepannya TBK juga sedang membangun pusat pemerintahan di tengah pulau Karimun disekitar jalan Poros. Hal ini dilakukan karena daerah Balai sudah mengalami kejenuhan karena terlalu padat sehingga harus dilakukan pemindahan pusat kegiatan pemerintahan (dan diharapkan ekonomi juga mengikuti) agar pembangunan lebih merata.


Sesuai dengan daerahnya yang dikelilingi laut, tempat wisata di TBK juga didominasi oleh wisata laut. Di TBK banyak pantai yang layak untuk dikembangkan agar menjadi tujuan wisata unggulan, antara lain pantai Pongkar & Pelalawan. Namun, disayangkan sepertinya pemkab Karimun kurang serius mengelola situs-situs wisata tersebut.


Selain wisata laut, di TBK juga ada wisata gunung, yang sebetulnya kalo kita yang di Jawa cocoknya di sebut bukit. Namanya gunung Jantan. Di atas gunung yang masih asri dan alami ini, kita bisa menemukan menara pantau milik Bea cukai. Dari atas menara ini kita bisa melihat panorama pulau Karimun dan laut yang mengelilinginya yang dipenuhi dengan kapal-kapal tanker yang sedang berlayar di selat Malaka. Dari kaki gunung, kita bisa sekalian berolahraga sampai puncak, atau kalau terburu waktu, kita bisa menggunakan kendaraan bermotor karena telah dibangun jalan beraspal sampai ke puncak Gunung Jantan.



Walaupun kotanya tidak terlalu besar, di TBK banyak terdapat hotel. Yang paling terkenal adalah hotel Maximillian yang terletak dekat dengan Pelabuhan Karimun. Banyaknya hotel ini ditengarai karena banyaknya orang Malaysia dan Singapore yang berkunjung ke pulau ini. Bukan rahasia lagi kalau banyak keluarga yang terdiri dari beberapa kewarganegaraan. Semisal, ayahnya WNI, tapi anaknya WN Singapore atau Malaysia, sehingga sering saling mengunjungi.



Namun, ada image negatif yang melekat di TBK, yaitu masalah prostitusi yang kabarnya merupakan terbesar kedua di Asia Tenggara setelah Phuket Thailand. Banyaknya hotel di TBK juga berbanding lurus dengan maraknya praktek prostitusi di kota ini. Ada dua lokalisasi yang terkenal, yaitu Paya Labu dan Villa. Ada kabar, kedua tempat ini sudah mau dinetralisir oleh pemkab Karimun. Semoga benar adanya agar maksiat tidak lagi merajalela di pulau yang indah ini.

Wednesday, March 25, 2009

Waduk Seloromo Gembong


Waduk Seloromo atau yang biasa dikenal dengan waduk Gembong memang kurang dikenal namanya. Waduk yang fungsinya untuk pengairan ini dibuat oleh Belanda pada tahun 1928, jadi lebih tua dari usia republik ini. Menurut cerita dari nenek saya yang kebetulan mengalami masa-masa penjajahan kompeni, pembuatan waduk ini menelan korban manusia yang tidak sedikit. Hal ini terjadi karena Belanda menggunakan tenaga kerja paksa. Selain itu, Belanda juga menggusur beberapa kampung yang kebetulan terletak di area waduk yang akan di bangun.

Waduk Gembong mampu menampung air sebanyak 9,5 juta meter kubik yang airnya berasal dari sungai-sungai yang mengalir disekitarnya, yaitu sungai Giling, Sentul, Wuni, Lampean dan Jering. Waduk ini adalah lumbung pengairan untuk wilayah Gembong, Margorejo, Juana, Wedarijaksa, Pati dan Tlogowungu.
Sayangnya, ketika musim kemarau tiba, waduk ini sering kering airnya, karena pengeluaran air untuk pengairan tidak diimbangi pemasukan air yang sama dari sungai-sungai disekitarnya. Masalah lain yang dihadapi waduk ini adalah pendangkalan kedalaman tanah sehingga mengurangi kapasitas air yang bisa dibendungnya. Pemerintah seyogyanya segera turun tangan untuk mengeruk tanah agar kedalaman tanah di waduk bisa bertambah sehingga mengurangi krisis kebutuhan pengairan yang mengancam wilayah Pati dan sekitarnya.

Waduk ini sebetulnya berpotensi untuk dikembangkan menjadi areal wisata, mengingat panjangnya yang lebih menyerupai sungai, dengan panjang sekitar 5km. Jalan di pinggir waduk ini juga telah beraspal dan banyak tanah lapang yang luas dan menghijau. Dari waduk ini kita juga akan bisa langsung melihat Pegunungan Muria yang menjulang dan sangat indah.
Waduk Seloromo ini terletak sekitar 12 km dari kota Pati, dan bisa di tempuh dengan angkutan umum selama setengah jam perjalanan. Daerah yang paling cocok dikunjungi adalah daerah bendungannya yang menawarkan pemandangan yang menakjubkan dengan udara yang masih segar dan bersih.

Thursday, March 19, 2009

Pati, Kadipaten Pesantenan

Barangkali masih banyak yang belum mengenal atau malah ga pernah denger nama PATI..ya memang, kabupaten ini ga se-terkenal Kudus dengan rokoknya atau Jepara dengan kayu ukirnya. Kabupaten Pati, adalah sebuah kabupaten di Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Pati. Kabupaten ini berbatasan dengan laut jawa di utara, Rembang di timur, Blora dan Grobogan di selatan, serta Kudus dan Jepara di barat.


Sejarah Kabupaten Pati berpangkal tolak dari beberapa gambar yang terdapat pada Lambang Daerah Kabupaten Pati yang sudah disahkan dalam Peraturan Daerah No. 1 Tahun 1971 yaitu Gambar yang berupa: "keris rambut pinutung dan kuluk kaniraga".
Menurut cerita rakyat dari mulut ke mulut yang terdapat juga pada kitab Babat Pati dan kitab Babat lainnya dua pusaka yaitu "keris rambut pinutung dan kuluk kaniraga" merupakan lambang kekuasan dan kekuatan yang juga merupakan simbul kesatuan dan persatuan.
Barangsiapa yang memiliki dua pusaka tersebut, akan mampu menguasai dan berkuasa memerintah di Pulau Jawa. Adapun yang memiliki dua pusaka tersebut adalah Raden Sukmayana penggede Majasemi andalan Kadipaten Carangsoka.

Kevakuman Pemerintahan di Pulau Jawa
Menjelang akhir abad ke XIII sekitar tahun 1292 Masehi di Pulau Jawa vakum penguasa pemerintahan yang berwibawa. Kerajaan Pajajaran mulai runtuh, Kerajaan Singasari surut, sedang Kerajaan Majapahit belum berdiri.
Di Pantai utara Pulau Jawa Tengah sekitar Gunung Muria bagian Timur muncul penguasa lokal yang mengangkat dirinya sebagai adipati, wilayah kekuasaannya disebut kadipaten.
Ada dua penguasa lokal di wilayah itu yaitu. 1. Penguasa Kadipaten Paranggaruda, Adipatinya bernama Yudhapati, wilayah kekuasaannya meliputi sungai Juwana ke selatan, sampai pegunungan Gamping Utara berbatasan dengan wilayah Kabupaten Grobogan. Mempunyai putra bernama Raden Jasari. 2. Penguasa Kadipaten Carangsoka, Adipatinya bernama: Puspa Andungjaya, wilayah kekuasaannya meliputi utara sungai Juwana sampai pantai Utara Jawa Tengah bagian timur. Adipati Carangsoka mempunyai seorang putri bernama Rara Rayungwulan Kadipaten Carangsoka dan Paranggaruda Berbesanan
Kedua Kadipaten tersebut hidup rukun dan damai, saling menghormati dan saling menghargai untuk melestarikan kerukunan dan memperkuat tali persaudaraan, Kedua adipati tersebut bersepakat untuk mengawinkan putra dan putrinya itu. Utusan Adipati Paranggaruda untuk meminang Rara Rayungwulan telah diterima, namun calon mempelai putri minta bebana agar pada saat pahargyan boja wiwaha daup (resepsi) dimeriahkan dengan pagelaran wayang dengan dalang kondang yang bernama "Sapanyana".
Untuk memenuhi bebana itu, Adipati Paranggaruda menugaskan penggede kemaguhan bernama Yuyurumpung agul-agul Paranggaruda. Sebelum melaksanakan tugasnya, lebih dulu Yuyurumpung berniat melumpuhkan kewibawaan Kadipaten Carangsoka dengan cara menguasai dua pusaka milik Sukmayana di Majasemi. Dengan bantuan uSondong Majerukn kedua pusaka itu dapat dicurinya namun sebelum dua pusaka itu diserahkan kepada Yuyurumpung, dapat direbut kembali oleh Sondong Makerti dari Wedari. Bahkan Sondong Majeruk tewas dalam perkelahian dengan Sondong Makerti. Dan Pusaka itu diserahkan kembali kepada Raden Sukmayana. Usaha Yuyurumpung untuk menguasai dan memiliki dua pusaka itu gagal.
Walaupun demikian Yuyurumpung tetap melanjutkan tugasnya untuk mencari Dalang Sapanyana agar perkawinan putra Adipati Paranggaruda tidak mangalami kegagalan (berhasil dengan baik).
Pada Malam pahargyan bojana wiwaha (resepsi) perkawinaan dapat diselenggarakan di Kadipaten Carangsoka dengan Pagelaran Wayang Kulit oleh Ki Dalang Sapanyana. Di luar dugaan pahargyan baru saja dimulai, tiba-tiba mempelai putri meninggalkan kursi pelaminan menuju ke panggung dan seterusnya melarikan diri bersama Dalang Sapanyana. Pahargyan perkawinan antara " Raden Jasari " dan " Rara Rayungwulan " gagal total.
Adipati Yudhapati merasa dipermalukan, emosi tak dapat dikendalikan lagi. Sekaligus menyatakan permusuhan terhadap Adipati Carangsoka. Dan peperangan tidak dapat dielakkan. Raden Sukmayana dari Kadipaten Carangsoka mempimpin prajurit Carangsoka, mengalami luka parah dan kemudian wafat. Raden Kembangjaya (adik kandung Raden Sukmayana) meneruskan peperangan. Dengan dibantu oleh Dalang Sapanyana, dan yang menggunakan kedua pusaka itu dapat menghancurkan prajurit Paranggaruda. Adipati Paranggaruda, Yudhapati dan putera lelakinya gugur dalam palagan membela kehormatan dan gengsinya.
Oleh Adipati Carangsoka, karena jasanya Raden Kembangjaya dikawinkan dengan Rara Rayungwulan kemudian diangkat menjadi pengganti Carangsoka. Sedang dalang Sapanyana diangkat menjadi patihnya dengan nama " Singasari ".

Kadipaten Pesantenan
Untuk mengatur pemerintahan yang semakin luas wilayahnya ke bagian selatan, Adipati Raden Kembangjaya memindahkan pusat pemerintahannya dari Carangsoka ke Desa Kemiri dengan mengganti nama " Kadipaten Pesantenan dengan gelar " Adipati Jayakusuma di Pesantenan.
Adipati Jayakusuma hanya mempunyai seorang putra tunggal yaitu " Raden Tambra ". Setelah ayahnya wafat, Raden Tambra diangkat menjadi Adipati Pesantenan, dengan gelar " Adipati Tambranegara ". Dalam menjalankan tugas pemerintahan Adipati Tambranegara bertindak arif dan bijaksana. Menjadi songsong agung yang sangat memperhatikan nasib rakyatnya, serta menjadi pengayom bagi hamba sahayanya. Kehidupan rakyatnya penuh dengan kerukunan, kedamaian, ketenangan dan kesejahteraannya semakin meningkat.

Kabupaten Pati
Untuk dapat mengembangkan pembangunan dan memajukan pemerintahan di wilayahnya Adipati Raden Tambranegara memindahkan pusat pemerintahan Kadipaten Pesantenan yang semula berada di desa Kemiri menuju ke arah barat yaitu, di desa Kaborongan, dan mengganti nama Kadipaten Pesantenan menjadi Kadipaten Pati.
Dalam prasasti Tuhannaru, yang diketemukan di desa Sidateka, wilayah Kabupaten Majakerta yang tersimpan di musium Trowulan. Prasasti itu terdapat pada delapan Lempengan Baja, dan bertuliskan huruf Jawa kuna. Pada lempengan yang keempat antara lain berbunyi bahwa : ..... Raja Majapahit, Raden Jayanegara menambah gelarnya dengan Abhiseka Wiralanda Gopala pada tanggal 13 Desember 1323 M. Dengan patihnya yang setia dan berani bernama Dyah Malayuda dengan gelar "Rakai", Pada saat pengumuman itu bersamaan dengan pisuwanan agung yang dihadiri dari Kadipaten pantai utara Jawa Tengah bagian Timur termasuk Raden Tambranegara berada di dalamnya.

Pati Bagian dari Majapahit
Raja Jayanegara dari Majapahit mengakui wilayah kekuasaan para Adipati itu dengan memberi status sebagai tanah predikan, dengan syarat bahwa para Adipati itu setiap tahun harus menyerahkan Upeti berupa bunga.
Bahwa Adipati Raden Tambranegara juga hadir dalam pisuwanan agung di Majapahit itu terdapat juga dalam Kitab Babad Pati, yang disusun oleh K.M. Sosrosumarto dan S.Dibyasudira, diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 1980. Halaman 34, Pupuh Dandanggula pada : 12 yang lengkapnya berbunyi : ..... Tan alami pajajaran kendhih, keratonnya ing tanah Jawa angalih Majapahite, ingkang jumeneng ratu, Brawijaya ingkang kapih kalih, ya Jaka Pekik wasta, putra Jaka Suruh, Kyai Ageng Pathi nama, Raden Tambranegara sumewa maring Keraton Majalengka.
Artinya Tidak lama kemudian Kerajaan Pajajaran kalah, Kerajaan Tanah Jawa lalu pindah ke Majapahit, adapun yang menjadi rajanya adalah Brawijaya II, yaitu Jaka Pekik namanya, putranya Jaka Suruh. Pada waktu itu Kyai Ageng Pati, yang bernama Tambranegara menghadap ke Majalengka, yaitu Majapahit.
Berdasarkan hal tersebut, jelaslah bahwa Raden Tambranegara Adipati Pati turut serta hadir dalam pisowanan agung di Majapahit. Pisowanan agung yang dihadiri oleh Raden Tambranegara ke Majapahit pada tanggal 13 Desember 1323, maka diperkirakan bahwa pindahnya Kadipaten Pesantenan dari Desa Kemiri ke Desa Kaborongan dan menjadi Kabupaten Pati itu pada bulan Juli dan Agustus 1323 M (Masehi). Ada tiga tanggal yang baik pada bulan Juli dan Agustus 1323 yaitu : 3 Juli, 7 Agustus dan 14 Agustus 1323.

Hari Jadi Pati
Kemudian diadakan seminar pada tanggal 28 September 1993 di Pendopo Kabupaten Pati yang dihadiri oleh para perwakilan lapisan masyarakat Kabupaten Pati, para guru sejarah SMA se Kabupaten Pati, Konsultan, Dosen Fakultas Sastra dan Sejarah UNDIP Semarang, secara musyawarah dan sepakat memutuskan bahwa pada tanggal 7 Agustus 1323 sebagai hari kepindahan Kadipaten Pesantenan di Desa Kemiri ke Desa Kaborongan menjadi Kabupaten Pati.
Tanggai 7 Agustus 1323 sebagai HARI JADI KABUPATEN PATI telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor : 2/1994 tanggal 31 Mei 1994, sehingga menjadi momentum Hari Jadi Kabupaten Pati dengan surya sengkala " KRIDANE PANEMBAH GEBYARING BUMI " yang bermakna " Dengan bekerja keras dan penuh do'a kita gali Bumi Pati untuk meningkatkan kesejahteraan lahiriah dan batiniah ". Untuk itu maka setiap tanggal 7 Agustus 1323 yang ditetapkan dan diperingati sebagai "Hari Jadi Kabupaten Pati".

Wednesday, March 18, 2009

Visit Batam 2010

Ayo berkunjung ke kota Batam!!! Seruan ini yang sedang digaungkan Pemko Batam. Ya, visit Batam tahun 2010 dicanangkan agar Batam dikunjungi lebih banyak turis. So, mau kemana aja jalan-jalan di Batam?

Jembatan Barelang
Inilah jembatan yang paling terkenal di Batam. Nama resminya Jembatan Fisabilillah, tapi lebih dikenal dengan nama Jembatan Barelang. Jembatan ini, sesuai namanya BA-RE-LANG, menghubungkan pulau Batam, Rempang dan Galang. Jembatan ini tipe gantung dan terletak sekitar 5 km dari simpang Tembesi Pos. Letaknya sih agak jauh dari pusat kota, Batam Centre atau Nagoya, kira-kira 30 menit menggunakan kendaraan bermotor.

Jembatan Barelang tidak hanya terdiri dari 1 jembatan saja, tapi ada sekitar 6 jembatan yang saling menghubungkan pulau-pulau antara Batam-Rempang dan Galang. Tiap jembatan mempunyai bentuk, model dan panjang yang berbeda, tapi yang paling besar dan eksotis ya jembatan pertama. (gbr. atas)





Jalur sepanjang jembatan ini mulus, lumayan lebar dan asyiknya agak sepi, sehingga sangat menyenangkan buat mereka yang suka olahraga sepeda. Setelah lelah bersepeda, kita dimanjakan dengan restoran-restoran sea food yang banyak terdapat di dekat jembatan Barelang. Selain sea food, banyak juga penjual jagung yang mangkal di dekat Jembatan I.

Masjid Raya Batam
Selain jembatan Barelang, tempat yang layak dikunjungi di Batam adalah masjid Raya Batam. Masjid ini terletak di Batam Centre dan mempunyai arsitektur yang unik.

Masjid ini adalah masjid yang terbesar di pulau Batam, terletak di dekat kantor Walikota Batam dan Terminal Ferry Internasional. Di dalamnya tidak hanya digunakan untuk sholat atau beribadah saja, tapi juga untuk kantor badan zakat, toko, bahkan jasa travel agent. Lantai dasar digunakan untuk usaha dan perkantoran, lantai 1 dan 2 digunakan untuk sholat. Halamannya sangat luas, bisa digunakan untuk sholat Hari Raya Iedul Fitri atau Iedul Adha.

Pusat Perbelanjaan
Selain berjalan-jalan, Batam juga mempunyai banyak pusat perbelanjaan atau mal yang cukup representatif. Sebut saja, Megamall, Nagoya Hills, BCS Mal, DC Mal, Panbil, Top100 dan masih banyak lagi.




(bersambung)